Mengubah Default Boot-loader pada GRUB Ubuntu 9.10

Setelah mengganti harddisk yang rusak, akhirnya tertarik juga buat nginsall Ubuntu 9.10 Karmic Koala. Karena kebiasaan buat ngubah default boot menjadi ke Windows, akhirnya saya membuka file /boot/grub/menu.lst setelah sebelumnya login menjadi superuser menggunakan gedit. Tapi ternyata file tersebut kosong dan saya malah hendak membuat file baru dengan nama menu.lst. Setelah saya buka melalui GUI, ternyata di dalam direktori /boot/grub/ tidak ditemukan file yang bernama menu.lst.

Karena saking penasarannya, di dalam direktori tersebut saya cari file yang berhubungan dan menemukan file grub.cfg.

Isi file /boot/grub/grub.cfg:

#
# DO NOT EDIT THIS FILE
#
# It is automatically generated by /usr/sbin/grub-mkconfig using templates
# from /etc/grub.d and settings from /etc/default/grub
#

### BEGIN /etc/grub.d/00_header ###
if [ -s /boot/grub/grubenv ]; then
have_grubenv=true
load_env
fi
set default="0"
...
...
...
... dst.

Dari pernyataan pertama saja sudah memerintahkan untuk tidak mengedit file ini, makanya ga berani ngedit walaupun sedikit tercerahkan karena melihat baris perintah (set default=”0”). Tapi file ini juga menerangkan bahwa file ini di generate secara otomatis memakai template /etc/grub.d dan pengturan dari /etc/default/grub.

Pertama, saya buka file /etc/grub.d/ dan berisi file

  • 00_header
  • 05_debian_theme
  • 10_linux : setting boot untuk linux
  • 20_memtest86+
  • 30_os-prober : setting boot untuk windows
  • 40_custom
  • README

File-file tersebut diberi nomor yang memberitahu posisi untuk booting. Atau baca saja README untuk lebih jelasnya.

Setelah membuka file /etc/grub.d/ saya buka file kedua, yaitu /etc/default/grub.

Sebelum membuka file /etc/default/grub, saya masuk sebagai root atau superuser melalui console dengan perintah sudo -i.

ardi@seft:~$ sudo -i
[sudo] password for ardi: masukkan password disini
root@seft:~#

Setelah itu, saya menggunakan text editor gedit (atau terserah dengan text editor yang disukai seperti vi atau nano) untuk membuka file tersebut dengan perintah:

root@seft:~# gedit /etc/default/grub

Isi file /etc/default/grub:

# If you change this file, run 'update-grub' afterwards to update
# /boot/grub/grub.cfg.

GRUB_DEFAULT=0
#GRUB_HIDDEN_TIMEOUT=0
GRUB_HIDDEN_TIMEOUT_QUIET=true
GRUB_TIMEOUT=10
GRUB_DISTRIBUTOR=`lsb_release -i -s 2> /dev/null || echo Debian`
GRUB_CMDLINE_LINUX_DEFAULT="quiet splash"
GRUB_CMDLINE_LINUX=""
...
...
... dst.

Ubah GRUB_DEFAULT=0 menjadi GRUB_DEFAULT=1 untuk menempatkan Linux sebagai default boot atau GRUB_DEFAULT=3 untuk menempatkan Windows sebagai default boot. Kemudian save file tersebut dan keluar dari text editor gedit.

Seletah itu, untuk menginstall grub, ketikan perintah grub-mkconfig /boot/grub/grub.cfg di console:

root@seft:~# grub-mkconfig /boot/grub/grub.cfg
Generating grub.cfg ...
#
# DO NOT EDIT THIS FILE
#
# It is automatically generated by /usr/sbin/grub-mkconfig using templates
# from /etc/grub.d and settings from /etc/default/grub
#

### BEGIN /etc/grub.d/00_header ###
if [ -s /boot/grub/grubenv ]; then
have_grubenv=true
load_env
fi
set default="3"
...
...
...dst
done

Akhirnya proses installasi grub selesai dan restart komputer untuk melihat hasilnya.

Disini bisa dilihat bahwa baris perintah (set default=”0”) berubah secara otomatis menjadi (set default=”3”) yang menandakan booting default pada grub sudah berubah menjadi nomor 3 yaitu Windows.

Selamat mencoba!

Komentar

Popular Posts

Menghitung Jumlah Karakter Tertentu Pada C++

Membuat Shape Menggunakan JavaFX

Mengubah Versi Dynamic Web Module untuk Maven Project di Eclipse